Dwi Aini Bestari, Aqilla Khofifah
Dalam menjalankan sebuah program kerja atau kampanye, peran media sosial menjadi semakin penting seiring dengan tingginya jumlah pengguna dan relevansinya sebagai sumber informasi utama bagi masyarakat. Media sosial memberikan lebih banyak ruang bagi organisasi untuk menyampaikan pesan dan informasi pada target audiens yang kita inginkan. Untuk memanfaatkan media sosial, proses pembuatan konten yang baik bukan satu-satunya hal yang perlu diperhatikan. Pada akhirnya, yang tidak kalah penting adalah mengetahui apakah pesan yang kita berikan diterima oleh masyarakat serta tujuan kita tercapai melalui media sosial. Di sinilah kita perlu melakukan analisis media sosial sebagai alat evaluasi. Bagaimana caranya? Apa saja yang bisa kita jawab melalui analisis tersebut?
Indikator Mendasar dalam Analisis Media Sosial
Analisis media sosial adalah proses mengumpulkan dan menelaah data dari media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan lainnya dalam kurun waktu tertentu. Data tersebut kemudian digunakan untuk membantu kita mengambil kesimpulan dan keputusan sesuai tujuan. Misalnya, sebuah komunitas di bidang gizi ingin mengetahui apakah kampanye mereka tentang pola makan sehat bagi ibu hamil berhasil mendapat perhatian target audiens, yakni para ibu dan pasangannya? Apakah isu/topik mengenai pola makan ibu hamil berhasil mengundang perbincangan dan ketertarikan bagi target audiens dan masyarakat lebih luas di media sosial? Apakah konteksnya positif, negatif, atau netral? Haruskah strategi dan konten yang dibuat dipertahankan atau diubah? Untuk sampai pada kesimpulan tersebut, tentu mereka tidak bisa berasumsi hanya dengan melihat sekilas saja. Dalam analisis media sosial, ada beberapa informasi yang dapat kita sebut sebagai data. Berikut beberapa informasi mendasar yang dapat digunakan untuk melakukan analisis media sosial sederhana:
- Follower Profiles (Profil Pengikut)
Selain mengamati jumlah pengikut akun kita secara berkala, kita perlu melihat profil pengikut akun kita untuk tahu apakah profil mereka sesuai dengan target audiens. Beberapa platform media sosial menyediakan data profil yang mencakup jenis kelamin, rentang usia, lokasi geografis, hingga waktu aktif dari audiens kita. - Reach (Jangkauan) dan Impression (Impresi)
Impresi menunjukkan berapa kali sebuah konten muncul di beranda atau lini masa seseorang. Selanjutnya, jangkauan memperlihatkan jumlah pengguna unik yang berpotensi melihat konten tersebut. Jumlah jangkauan biasanya didapatkan dari jumlah pengikut akun kita ditambah dengan jumlah akun yang membagikan konten. Dua hal ini sangat bermanfaat untuk dilihat, terlebih jika kita ingin fokus pada pengetahuan audiens mengenai organisasi atau topik yang kita angkat (awareness) dan persepsi audiens terhadap kita. - Engagement
Jika jangkauan dan impresi fokus pada potensi sebuah konten dilihat, Engagement lebih jauh lagi menunjukkan berapa banyak audiens yang melakukan interaksi terhadap suatu konten, misalnya dengan cara menyukai konten (likes), mengomentari konten, atau membagikan konten. Jangkauan konten yang luas perlu diimbangi dengan audiens yang benar-benar tertarik dengan konten. Engagement bisa mengindikasikan apakah konten yang kita buat memiliki kualitas atau daya tarik yang cukup bagi audiens. Jika jumlah klik dan kunjungan tinggi namun likes rendah, artinya kita perlu memikirkan ulang konten yang dibuat. - “Brand”/ Account mentions
Indikator ini bisa menunjukkan seberapa sering akun atau kampanye kita disebutkan oleh audiens di media sosial baik melalui fitur penanda (tag), mention, hashtag, ataupun menyebutkan kata kunci terkait dalam perbincangan audiens. Indikator ini juga bisa sekaligus digunakan untuk melihat sentimen audiens pada perbincangan di media sosial, yaitu positif, negatif, maupun netral.
Di mana mendapatkan data untuk analisis?
Kabar baiknya, analisis media sosial sederhana dengan indikator-indikator dasar seperti di atas bisa dilakukan tanpa tools khusus. Platform media sosial seperti Twitter, Instagram, dan Youtube menyediakan fitur untuk melihat insights dari akun dan konten kita. Berikut fitur bawaan yang dapat digunakan dan informasi yang ditawarkan:
- Facebook Insight
Facebook insight adalah salah satu layanan dari Facebook yang berfungsi meninjau kebutuhan audiens dalam suatu fanpage. Di dalam layanan ini terdapat data seperti jumlah halaman dan konten dilihat/tayang, likes, reach, rekomendasi, dan profil pengikut halaman fanpage. - Instagram Insight
Instagram insight adalah salah satu layanan yang memberikan informasi terkait profil pengikut serta engagement, reach, dan impression yang didapatkan dari sebuah konten. Layanan ini juga bisa memberi informasi tentang kapan waktu yang tepat untuk mengunggah konten bila disesuaikan dengan tipe audiens yang diinginkan. - Youtube Analytics
Youtube analytics adalah fitur untuk melihat engagement terkait video. Dalam layanan ini, terdapat fitur seperti diagram garis dan batang untuk mengamati analytics di video, mampu mendapatkan data yang lebih spesifik, membandingkan performa antar video, dan mengekspor data.
***
Itu tadi cara melakukan analisis media sosial sederhana, informasi yang diperlukan untuk menjalankannya, serta hal-hal yang dapat kita simpulkan dari hasil analisis tersebut. Tentu, masih banyak insights lain yang lebih kompleks dan rinci yang bisa didapatkan dengan menggunakan tools tambahan. Tapi, paling tidak artikel ini dapat membantu Anda yang baru saja merintis akun media sosial dengan sumber daya yang terbatas. Selamat mencoba!